Astaga! Baru 4 Hari Di Resmikan Gereja Ini Di Rusak Dan Coba Di Bakar

IstimewaPolisi Sedang Melakukan Olah TKP

PALEMBANG, - Sebuah kapel di Stasi St. Zakaria Rantau Alai di resmikan uskup Agung Semarang Mgr. Aloysius Sudarso SCJ pada 4 maret lalu. Sayangnya, baru Empat hari sejak diresmikan, kapel tersebut dirusak dan hampir dibakar oleh orang tak dikenal.

Aksi pengrusakan ini terjadi di Seberang Ulu, sekitar 50 kilometer dari Ibukota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

"Lokasinya sekitar 50 KM Palembang arah kampung," Tandas Romo Frans de Sales, SCJ yang merupakan Ketua Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Palembang. Romo Frans juga membenarkan telah terjadi aksi pengrusakan dan upaya pembakaran kapel Stasi St. Zakaria tersebut.

Aksi ini terjadi sekitar pukul 00.03 WIB, pada 8 Maret lalu. Dari keterangan saksi mata, sebagaimana dikutip dari sesawi.net, setidaknya ada enam orang tak dikenal tiba-tiba datang mendekati bangunan kapel dan melakukan pengrusakan.

Pelaku yang berjumlah 6 orang itu datang dengan mengendarai tiga unit sepeda motor dan langsung merusak tembok dengan cara menggempurnya dengan palu besi berukuran besar, memecahkan kaca, merusak kursi dan mengacak-acak ruangan.

Mereka juga merobohkan patung Yesus dan menumpuk sejumlah kursi plastik ditengah-tengah bangunan gereja untuk dibakar.

Lokasi kapel ini bisa ditempuh kurang lebih 2 jam perjalanan dengan mobil dari Kota Palembang dan berada di Dusun Mekar Sari, Kecamatan Rantau Alai, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

"Itupun kalau lancar dan jalan bagus" Tutur Romo Sigit Pranoto SCJ ketika menjelaskan tentang arah lokasi kapel yang dirusak tersebut.

Bersama-Sama Memperbaiki Kapel

Setelah aksi tak terpuji itu terjadi, kelompok masyarakat yang ada bahu-membahu memperbaiki kapel Stasi St. Zakaria. Rasa simpati itu muncul karena peduli akan keberagaman sebagai sesama umat beragama.

"Yang datang Bupati, Camat, Lurah, Pemuka Agama, Kapolres, Kapolsek, Beberapa romo dari palembang," Tandas ibu Dwi Hartono ketika menjelaskan siapa saja yang data membantu memperbaiki kapel melalui WhatsApp dilansir dari sesawi.net.

Selain itu, ada juga sumbangan materi untuk perbaikan kapel dari berbagai pihak.

"Kapolres Ogan Ilir memberi bantuan dua unit mesin pompa, Kodim memberi batu bata dan semen, Polda Sumsel memberi bantuan Patung, serta umat dan masyarakat setempat bersama-sama menyediakan konsumsi, terutama untuk petugas keamanan yang berjaga," tutupnya.

Sumber : Disini

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel